Logo SOCLyfe News In Style!

Solo Menari 2024, Kharisma Event Nusantara Rayakan Hari Tari Dunia

Tahun ini Solo Menari mengangkat tema Animan Movement yang bertujuan untuk mengenang sejarah Taman Sriwedari dan Solo Safari.
Solo Menari 2024 mengangkat tema Animal Movement yang disajikan di area Olaza Sriwedari, Solo Safari dan Balaikota Surakarta. (Foto: SOCLyfe/Yanuar)

SOCLyfe.com, SOCSolo ----- Suasana Kota Solo sebagai Kota Budaya kian kental saat peringatan Hari Tari Dunia. Kehadiran Solo Menari 2024 pada 29 April, yang merupakan Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menambah kemeriahkan hari tari.

Solo Menari 2024 digelar disejumlah titik obyek vital Kota Bengawan seperti Balaikota Surakarta, Plaza Sriwedari hingga Solo Safari.

Tahun ini Solo Menari mengangkat tema Animan Movement yang bertujuan untuk mengenang sejarah Taman Sriwedari dan Solo Safari.

Baca Juga: Asyiknya Panen Sayur Hidroponik di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo

Rangkaian Solo Menari 2024 dibuka dengan pertunjukan tari kolosal berjudul Darmapashu Taya yang melibatkan sekitar 200 penari di area Plaza Sriwedari sekira pukul 09.30 WIB.

"Solo bisa menjadi pusat tari dengan segala potensi yang dimiliki yang begitu bagus, termasuk untuk titik-titik yang kami gunakan untuk pertunjukan Solo Menari kali ini yaitu Taman Sriwedari, Solo Safari, termasuk Balai Kota Solo bisa jadi lebih bermakna dan menjadi ruang publik bagi kita semua," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo, Aryo Widyandoko.

Sekitar 15 sanggar tari terlibat dalam perhelatan Solo Menari dengan sajian tari yang terinspirasi dari alam, menirukan kepolosan hewan-hewan seperti rusa, kijang, merak, kera, gajah, kuda, singa, burung, dan harimau.

Baca Juga: Shin Tae-yong Optimis, Indonesia Mampu Menembus Olimpiade Paris 2024

Plaza Sriwedari menjadi saksi dari pertunjukan penuh keindahan oleh sejumlah penari senior nasional, antara lain Elly D. Luthan, Sarwi, Iyeng, Agus Pras, Agus Bimo, Sri Widodo, Sitras Anjilin, dan Iwan Dadijono. Penyanyi keroncong legendaris asal Kota Solo, Waldjinah, juga turut memeriahkan acara dengan karismanya.

Rangkaian acara kemudian berlanjut di Solo Safari, dengan pementasan yang unik di kebun binatang yang dulunya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Beberapa penampilan tari bahkan mengambil tempat di kandang satwa tanpa iringan musik, menggugah kesadaran akan keindahan gerakan tubuh manusia.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi penyelenggaraan Solo Menari 2024. Ia menekankan pentingnya acara tahunan ini dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Solo, yang telah terkenal sebagai salah satu kota kreatif terbaik di Indonesia.

Baca Juga: Pakai HP saat Dicas Bisa Meledak, Benarkah?

Solo Menari merupakan bagian dari UNESCO Creative Cities Network, meningkatkan predikat Kota Solo sebagai pusat seni dan kerajinan rakyat. Diharapkan, melalui event ini, ekonomi kreatif di Solo dapat semakin berkembang, menghasilkan dampak positif bagi masyarakat setempat.

"Hari Tari Sedunia pada 29 April mudah-mudahan semakin menggeliatkan ekonomi dan seni budaya di Kota Solo, posisi UNESCO ini harus terus dipertahankan, kita harapkan ekosistem ekonomi kreatif di Solo akan semakin baik, Solo Menari menjadi pergelaran kelas dunia yang dikunjungi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya seni pertunjukan tari," kata Sandi. (*)

Komentar (0)

wave

    Jadilah orang pertama yang memberikan komentar.

Tambahkan Komentar

wave

Tekan ESC untuk menutup